Tangerang Selatan- Pondok Cabe, Universitas Terbuka memang memberikan fleksibelitas bagi mahasiswa untuk menyelesaikan Studi, begitu ungkap Dewi Rachmawaty. Wisudawan dari UT-Bogor ini dapat disebut pantang menyerah untuk menyelesaikan pendidikan formalnya pada Program Sarjana (S-1). Dewi Lahir di Bogor pada tanggal 2 September 1974menceritakan bahwa dirinya registrasi ketika UT baru usia 10 tahun dan dirinya saat itu berusia 19 tahun, Mengaku mengenal UT dari media koran yang menyebutkan bahwa ada kampus negeri yang dapat belajar dimana saja, sehingga menjadikan dirinya tertarik untuk melanjutkan studi, hal tersebut bukan tanpa alasan karena memang saat itu dirinya sedang aktif bekerja pada perusahaan Elektronik di Kota Bogor. ” Fleksibel dan biaya kampus negeri yang terjangkau untuk semua kalangan” Jelas Dewi kenapa memilih UT.
Banyak cerita yang ingin dibagikan kepada mahasiswa dan calon mahasiswa tentang dirinya selama menjadi mahasiswa UT seperti kehilangan kartu tanda mahasiswa (KTM) untuk mengingat Nomor Induk Mahasiswa (NIM), Dewi dengan penuh keyakinan bahwa UT tidak menganut sistem Drop Out (DO), berbekal ingatan saat registrasi awal, tempat dan tanggal lahir dibantu oleh layanan Universitas Terbuka, Data pribadinya beserta NIM dapat kembali diingat. Dewi menegaskan kehilang KTM bukanlah kendala besar untuk menyelesaikan studi, karena kendala terbesar adalah ada pada diri sendiri.
Ringkas cerita, guna memenuhi syarat untuk menuntaskan pendidikan tinggi, semua mahasiswa program sarjan wajib membuat karya ilmiah. Meskipun lama tidak mengikuti perkuliahan namun dirinya tetap mengikuti perkembangan, sehingga muncul ide untuk membuat karya ilmiah yang ditulisnya mengangkat tema tentang produk lokal di era digital yang publis pada jurnal nasional yang mengantarkan dirinya menjadi salah satu wisudawan dari UT Bogor. Tanggal 7-8 Februari 2025 Universitas Terbuka Convention Center menjadi momen bersejarah diusianya ke 51 Dewi akhirnya berhak menyandang gelar akademik Sarjana Manajemen (S.M). Saat ditanya motivasi menyelesaikan studi diusia yang tidak lagi muda, menurutnya untuk memotivasi generasi muda, khususnya untuk putra-putrinya agar tidak mudah putus asah, tidak mudah menyerah, “Saya memotivasi diri saya agar menjadi contoh untuk putra-putri saya untuk tidak mudah menyerah” sebut Dewi. (ays)