“Kebaruan (novelty) yang akan diusulkan dalam proposal penelitian, outputnya pada artikel Best Paper dan Publiskasi Artikel Jurnal Bereputasi. Kebaruan merupakan identititas penulis, sehingga kebaruan tersebut akan melekat pada penulis yang menemukannya”
Pondok Cabe, Staff.ut.ac.id – Mungkin sebagian besar orang sepakat bahwa ide untuk menulis adalah hal utama diperlukan untuk memulai dan mengembangkan tulisan. Tidak semua orang dapat menemukan ide dengan cepat, tidak semua orang menemukan ide ditempat-tempat terbaik dan banyak lagi hal yang dapat membantu seseorang menemukan ide menulis.
Ragam Penulisan artikel yang banyak dipelajari dalam pengemasannya antara lain artikel popupler dan artikel ilmiah. Kedua artikel ini mempunyai karakteristik yang mempunyai tekstur penulisan yang berbeda.
Perbedaan tersebut mulai dari tekstur bahasa dan tekstur yang melatarbelakangi. Untuk membuat artikel ilmiah dengan tujuan best paper award, menurut Prof. Dr.rer.nat. Dedi Rosadi, S.Si., M.Sc dalam paparannya pada kegiatan Workshop Penulisan Best Paper Award Senin (26/08/2019), disebutkan bahwa setiap conference mempunyai “dancing style ” atau gaya meramu yang berbeda-beda. “Pahami Conference yang akan kita ikuti, kemudian lihat siapa saja yang menjurinya” Jelas Dedi ketika menjawab pertanyaan peserta mengenai strategi lain untuk mendapatkan best paper Award.
Diselah pemaparannya Profesor Dedi sempat dibuat kagum dengan kegiatan workshop menggunakan video conference yang menghubungkan UT Kantor Pusat di Pondok Cabe dengan Kantor UT yang ada di Seluruh Wilayah Indonesia. ” Takjub, UT memang lebih unggul kecanggihannya, Ini pelatihan tingkat Nasional” Ungkap Dosen Matematika UGM tersebut.
Selain Profesor UGM, Profesor dari FKIP-UT yaitu Prof. Dr. M. Gorky Sembiring, MSc. pada presentasinya menyatakan tips yang mudah untuk mendapatkan best paper adalah dengan membandingkan tulisan kita dengan juaranya pada conference tersebut.
Sebelum kegiatan best paper award tersebut, LPPM-UT lebih dahulu mengadakan kegiatan Klinik Proposal untuk Kompetitif Nasional. Kegiatan klinik tersebut
bertujuan untuk menyiapkan proposal yang berkualitas. Sehingga proposal yang diusulkan oleh peneliti dapat disetujui untuk dibiayai oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Narasumber pada kegiatan Klinik tersebut adalah Dr. Emiliana Sri Pudjiarti, SE., M.Si dari Universitas 17 Agustus, Semarang dan R. Benny Agus Pribadi, M.A. dari Universitas Terbuka. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 08-09 Agustus 2019 tidak saja menyampaikan materi namun langsung menelaah proposal penelitian peserta dan langsung direvisi untuk dinyatakan siap submit pada http://simlitabmas.ristekdikti.go.id
Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2019, LPPM-UT ingin
melengkapi elemen pendukung persiapan proposal maupun luarannya dengan hasil yang baik dengan kecirian menjadi identitas penulis. Menemukan ide atau mendapatkan kebaruan dalam penulisan bukan hal mudah, karena ketika kondisi psikologis dan lingkungan tidak kondusif hal tersebut akan sangat menggangu. Untuk membantu penulis menemukan hal tersebut LPPM-UT mengadakan kegiatan Workshop Menemukan Kebaruan (Novelty), narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut diantaranya Prof. Dr. M. Gorky Sembiring, MSc dari Universitas Terbuka; Dr. Deasy Arisanti, S.Si., M.Sc dari Universitas Lambung Mangkurat dan Dr. Anshar Daud, S.T., M.M., CPM(A) dari STIE Nobel Indonesia Makassar. Pada sesi tanya jawab narasumber ini sepakat bahwa penelitian dan penulisan ilmiah dengan pola join research lintas bidang ilmu akan banyak menghasilkan ide baru pada pengembangan pada teori (science as body of knowledge). Menurut Anshar, hampir semua bidang ilmu mempunyai irisan teori sehingga pembedahan dengan pisau analisis dari lintas bidang ilmu tersebut akan menghasilkan gagasan baru.
Kegiatan yang terbuka untuk umum ini, selain diikuti oleh peserta yang berasal dari berbagai Dosen Fakultas dilingkungan Univesitas Terbuka pada kantor UT-Pusat dan Kantor UT didaerah. Panitia dari ketiga kegiatan teserbut Yoga Muhamad Tampi, S.TI; Arsri Agusti, S.Ds; Ivan Sebastian Pratama, S.E. dan Ninggar Parashtiwi, S.Ak. meyebutkan bahwa peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut sebagian besar berasal dari Perguruaan Tinggi Negeri dan Suwasta yang berada di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi) namun ada juga yang datang dari pulau Sumatera dan Jawa.